29 November 2011
Yuhuuuuu...ketemu lagi di KBB#26, tantangannya "Panettone" apa tuh? Kayaknya pernah baca di booklet Femina tahun lalu. Yuppp, it's half cake & half bread kata mba Arfie, which is so confusing for me. Mo diulenin sampe kalis ntar gak ngembang lagi karena katanya kan cake, tapi kl gak diulenin sampe kalis ntar gak ngembang juga katanya kan bread juga, nah looo
Baca-baca hint dulu dari yang udah pernah bikin, katanya gak perlu diulenin sampe kalis elastis, cukup 10 menit sajaaa.
Niat bikin sih dah dari jauh-jauh hari, apa daya weekend di November ini sangat fully booked (sok sibuk). Apalagi bulan ini lagi gencar-gencarnya promosi bisnis baru di FB, gencar-gencarnya rekrut di http://florafreya.tk/ jadi yang lainnya agak terhambat, untuk orderan kue di http://floracakes.blogspot.com juga di-stop dulu. Ini aja semalem dah diawasi suami tersayang, jangan sampe begadang lagi ya kalo bikin kue katanyaa, sampe-sampe dia gak ikutan tidur sebelum aku selesai bikin.
Belajar dari adonan donut kentang yg waktu itu di-proofing semua yg dikala kokinya dah ngantuk itu adonan kentang masih ngejembreng semua (cek cek cek bahasanya), jadi kali ini, adonan Panettonenya dibikin 1 resep tapi dikala proofing (tau nih bener gak ini yg dimaksud step proofing), cuma sebagian aja yg dikerjain, sisanya masuk ke freezer supaya raginya mati dulu kata Mba Yetti Enita kmrn (pas aku tanya ttg adonan donut).
Ini dia resep sekaligus sejarah Panettone ini yaa :
tantangan KBB ke 26 Periode Nopember - Desember 2011 dan karena sekalian merayakan Natal kali ini kami akan menyajikan resep khusus untuk Natalan yaitu Panettone (traditional Italian christmas bread)
Yuhuuuuu...ketemu lagi di KBB#26, tantangannya "Panettone" apa tuh? Kayaknya pernah baca di booklet Femina tahun lalu. Yuppp, it's half cake & half bread kata mba Arfie, which is so confusing for me. Mo diulenin sampe kalis ntar gak ngembang lagi karena katanya kan cake, tapi kl gak diulenin sampe kalis ntar gak ngembang juga katanya kan bread juga, nah looo
Baca-baca hint dulu dari yang udah pernah bikin, katanya gak perlu diulenin sampe kalis elastis, cukup 10 menit sajaaa.
Niat bikin sih dah dari jauh-jauh hari, apa daya weekend di November ini sangat fully booked (sok sibuk). Apalagi bulan ini lagi gencar-gencarnya promosi bisnis baru di FB, gencar-gencarnya rekrut di http://florafreya.tk/ jadi yang lainnya agak terhambat, untuk orderan kue di http://floracakes.blogspot.com juga di-stop dulu. Ini aja semalem dah diawasi suami tersayang, jangan sampe begadang lagi ya kalo bikin kue katanyaa, sampe-sampe dia gak ikutan tidur sebelum aku selesai bikin.
Belajar dari adonan donut kentang yg waktu itu di-proofing semua yg dikala kokinya dah ngantuk itu adonan kentang masih ngejembreng semua (cek cek cek bahasanya), jadi kali ini, adonan Panettonenya dibikin 1 resep tapi dikala proofing (tau nih bener gak ini yg dimaksud step proofing), cuma sebagian aja yg dikerjain, sisanya masuk ke freezer supaya raginya mati dulu kata Mba Yetti Enita kmrn (pas aku tanya ttg adonan donut).
Ini dia resep sekaligus sejarah Panettone ini yaa :
tantangan KBB ke 26 Periode Nopember - Desember 2011 dan karena sekalian merayakan Natal kali ini kami akan menyajikan resep khusus untuk Natalan yaitu Panettone (traditional Italian christmas bread)
Sejarahnya adalah :
Roti Italia yang bersejarah, dihiasi dengan buah-buahan mungil bak permata seperti citrus dan raisin, pertama kali dibuat di Milan sekitar tahun 1490. Roti ini kemudian secara cepat menyebar ke seantero Italia, dari pegunungan Alpen di Utara, hingga ke Sisilia di Selatan. Cerita legenda yang populer adalah mengenai asal usul dari panettone.
Cerita yang paling populer adalah cerita tentang bangsawan muda yang jatuh cinta kepada seorang anak peremepuan dari seorang chef pastry bernama Toni. Untuk memberi kesan kepada ayah dari perempuan yang dia cintai, pemuda tersebut menyamar menjadi chef pastry junior yang sedang magang, yang lalu menciptakan roti berbentuk kubah (dome) yang manis dengan rasa khas. Roti rasa baru ini laku keras, orang berbondong-bondong antri di toko roti tersebut untuk membeli roti pan de Toni.
Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan.
Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik. Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.
Panettone (traditional Italian christmas bread)
Source: The Worldwide Gourmet
Source: The Worldwide Gourmet
Ingredients
- 1 1/2 cakes of fresh baker's yeast
- 65 ml (1/4 cup) sugar
- 1 1/2 cakes of fresh baker's yeast
- 65 ml (1/4 cup) sugar
- 6 tbsp. warm water
- 6 egg yolks
- Finely grated zest of 1 lemon
- A pinch of salt
- 500-750 ml (2-3 cups) flour
- 100 ml (6 tbsp.) diced candied peel
- 100 g (6 tbsp.) + 2 tbsp.butter
- 4 tbsp. sultanas
- 4 tbsp. currants
- 1 tsp. vanilla
- 6 egg yolks
- Finely grated zest of 1 lemon
- A pinch of salt
- 500-750 ml (2-3 cups) flour
- 100 ml (6 tbsp.) diced candied peel
- 100 g (6 tbsp.) + 2 tbsp.butter
- 4 tbsp. sultanas
- 4 tbsp. currants
- 1 tsp. vanilla
>> Method
Sprinkle 1 tbsp. granulated sugar and the yeast over the warm milk and let sit 3 minutes; mix and let rest in a warm draft-free place (e.g., a warm oven that has been turned off) until the mixture has doubled in volume, approximately 5 minutes;
pour the mixture into a bowl, add in the egg yolks, vanilla, lemon zest, salt and remaining sugar;
gradually mix in 500 ml (2 c.) of the flour by hand until a smooth consistency is attained - the dough should easily come together into a ball;
gradually add the butter cut into small dice and beat until the dough becomes smoother and more elastic;
add 125 to 250 ml (1/2 to 1 c.) more flour until the dough is firm and silky but not sticky;
place the ball onto a lightly floured surface. Knead the dough for approximately 10 minutes. When the dough is smooth and shiny, place into a buttered bowl; dust lightly with flour, cover with a kitchen towel and place in a warm draft-free place for about 45 minutes until doubled in volume;
punch down the dough firmly with your fist and flatten it out in the bowl; add the candied lemon peel, raisins and currants and knead until well distributed but without working the dough more than necessary;
line a large bread pan with brown paper that has been well buttered on both sides; place the dough in the pan and trace a cross on top;
cover with buttered paper and let rise again in a warm place for 15 minutes;
remove the paper from the top; brush the top with softened butter.
Baking
Preheat the oven to 200°C (400° F);
place the bread pan on the middle rack of the oven and bake for 10 minutes;
reduce the oven temperature to 160° C (350° F) and continue baking for another 30 to 40 minutes, brushing again with melted butter; the bread is done when the surface is golden and crispy;
remove from the oven; remove the paper and let cool for 15 minutes before unmolding.
Panettone (traditional Italian christmas bread)
Source: The Worldwide Gourmet
Source: The Worldwide Gourmet
Bahan :
1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi) ==> Rahma : kurleb 11 gr kemasan ragi instant itu
65 ml (1/4 cup) gula
6 tbsp air hangat ==> Rahma : aku pake 5sdm air hangat & 1 sdm SKM
6 kuning telur
Lemon zest dari 1 buah lemon ==> Rahma : aku gak pake, biasanya nyetok, tapi belum belanja jeh tgl segini
Sejumput garam
500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu ==> Rahma : Aku pake 2 cup diawal, trus tambahannya sekitar 1 cup
100 ml (6 sdm) potongan candied peel ==> Rahma : oalah jeh, ini kelewat, aku gak pakek, waduh ntar bikin lagi deh
100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
4 sdm sultana ==> Rahma : aku ganti pake mixed fruit, kalo yg di booklet femina, direndem dulu pake rhum
4 sdm currant (beri berian :P) ==> Rahma : Aku gak pake hubby kurang suka raisin, halah, ini teh currant bukan raisin :) aku ganti pake chocolate chips
1 sdt vanilla
Cara Membuat :
Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.
Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula. Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan. Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket.
Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit. Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat. ==> Rahma : aku pas di-step ini adonan kurleb aku tinggal dari jam 12malem sampe jam 5.30 pagi keesokan harinya baru dilongok, tapi volumenya gak bertambah berkali-kali lipet tuh, cuma 2x aja :) ini kali miss-nya
Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata. ==> Rahma : di-step ini, seperti yg dibilang diatas, itu candied peel malah gak pakek sama sekali
Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya. Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.
==> Rahma : terburu-buru ngerjain dipagi hari sebelum ngantor (jgn ditiru wak wak wak, akhirnya pake loyang persegi 10x15cm
Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.==> Rahma : terburu-buru ngerjain dipagi hari sebelum ngantor (jgn ditiru wak wak wak, akhirnya pake loyang persegi 10x15cm
==> Rahma : Ini dia mungkin salahnya lagi, oven baru 150 adonan dah dimasukin, walopun akhirnya tuh suhu bisa 200 juga, trus dipanggang cuma sekitar 30 menit soalnya gak diburu-buru hubby yg mo berangkat ke kantor